Inspiring Story F. Wuz dan Yusuf Ronodipuro
Monday, August 14, 2017
Friday, August 11, 2017
F. Wuz dan Yusuf Ronodipuro Penyebaran Berita Proklamasi Kemerdekaan
Penyebaran Berita Proklamasi Kemerdekaan oleh F. Wuz dan Jusuf Ronodipuro
Berita proklamasi kemerdekaan tidak hanya disebarluaskan di Jakarta dan Indonesia, tetapi di seluruh dunia. Penyebaran berita proklamasi kemerdekaan dilakukan melalui radio, surat kabar, pamflet, serta dari mulut ke mulut. Sebelum proklamasi dikumandangkan, teks proklamasi kemerdekaan sudah sampai di kanor berita Domei. Teks tersebut dibawa seorang wartawan bernama Syahrudin. Berita proklamasi kemerdekaan kemudian diterima oleh Waidan Palenewen. Syahrudin juga memasuki ruang siaran radio Hoso Kanri Kyoku. Berita proklamasi kemerdekaan kemudian disiarkan oleh M.Jusuf Ronodipuro, Bactiar Lubis, dan Suprapto.
Di kantor berita Domei, Waidan Palenewen (Kepala Bagian Radio Kantor Berita Domei) segera memerintahkan F.Wuz, seorang markonis, untuk menyiarkan berita proklamasi kemerdekaan. Markonis adalah operator radio yang bertugas mengirim dan menerima berita.
Semula berita proklamasi kemerdekaan akan disiarkan tiga kali berturut-turut. Akan tetapi, baru dua kali disiarkan, pasukan Jepang sudah masuk ke ruangan siaran dan memerintahkan agar siaran dihentikan. Akan tetapi, Waidan Palenewen memerintahkan F. Wuz tetap menyiarkannya. bahkan, siaran berita proklamasi diulang setiap setengah jam sekali. Akhirnya, pada tanggal 20 agustus 1945 kantor berita domei disegel oleh tentara Jepang dan pegawainya dilarang masuk.
Meskipun kantor berita domei disegel, para pemuda tidak kehilangan akal. Mereka membuat pemancar baru dengan bantuan teknisi radio, yaitu Sukarman, Sutamto, Susilahardja, dan Suhandar. Alat-alat pemancar tersebut diambil dari kantor berita domei. Alat-alat tersebut dibawa ke rumah Waidan Palenewen. Akhirnya, tercipta pemancar berita baru di Menteng 31 dengan kode panggilan DJK I.
Ada tiga akibat yang muncul setelah proklamasi kemerdekaan disiarkan. ketiga akibat tersebut sebagai berikut :
- Pimpinan tentara Jepang di Jawa menyatakan bahwa berita proklamasi kemerdekaan merupakan kebohongan dan kekeliruan sehingga pemancar radio tersebut disegel.
- Pemerintah Jepang memanggil Soekarno dan Hatta untuk mempertanggung jawabkan tindakkannya. Bahkan, Jepang memerintahkan agar kedua tokoh tersebut membatalkan proklamsi kemerdekaan yang sudah dibacakan.
- Pemerintah Jepang mendesak agar PPKI bersidang dengan agenda membicarakan rencana kemerdekaan sebagai hadiah dari Jepang, sebagaimana janji Jepang sebelumnya.
Adapun Hikmah dari kedua tokoh tersebut adalah :
- Ternyata masih ada orang yang berjuang keras demi kebaikan negara, sedangkan saya belum mencapai itu. Jadi ujian yang saya hadapi hanya sebagian kecil dari ujian para tokoh atau pahlawan.
- Dari keberanian Jusuf Ronodipuro yang menyiarkan Berita proklamasi kemerdekaan ini kepada masyarakat melalui kantor berita domei ini juga dapat saya jadikan panutan dalam kehidupan sehari-hari bahwa memiliki keberanian itu sangatlah penting.
- Selain itu F. Wuz sebagai Markonis atau operator radio yang bertugas mengirim dan menerima berita juga sangat menginspiratif saya pribadi untuk tetap konsistem terhadap jabatan dan pekerjaannya meskipun penyiaran tersebut sudah diperintahkan untuk dihentikan.
- Kedua tokoh tersebut berperan sangat penting dalam proklamasi kemerdekaan Indonesia, jika tidak, mungkin proklamasi kemerdekaan tidak akan sampai ke penjuru dunia.
Subscribe to:
Posts (Atom)